Qais dan Laila, ketika cinta harus kalah dan mengalah


qais dan laila

Kisah cinta yang memilukan yang tak pernah selesai dikupas zaman, ketika qais gila karena cintanya kepada laila yang demikian besar dan tulus, namun ketulusannya tetap tak dinilai oleh orang tua laila.

Di tepi ka'bah ayahnya berdoa agar qais sembuh dari gilanya, lalu sembuhlah qais pada saat itu.

Dan ketika Qais telah sembuh seseorang bertanya kepadanya 

"wahai qais kau lebih suka dunia atau laila?"

lalu qais menjawab: "debu yang menempel pada sendal laila lebih aku cinta daripada dunia dan seisinya"

Tak ada yang mampu mengubah kecintaan qais kepada laila hingga akhirnya ia meninggalkan dunianya, di hatinya tetap laila pemenangnya.

Sungguh, kita tak pernah tau pada sesiapa akan menyinta dan pada sesiapa akan jatuh cinta. Karena cinta adalah kerelaan yang tak bisa dipaksakan. 

Sehebat apa memaksa mungkin ia hanya ada dalam nyata tapi tidak dalam jiwa, keterpaksaan yang akhirnya menyiksa. 

Katanya cinta akan tumbuh dengan sendirinya, mengapa tidak pada laila dan suaminya? ia tetap mencintai qais sedemikian hebatnya hingga akhirnya pun meninggalkan dunia dalam kecintaan yang sama. 


Mari tuangkan lukamu di kolom komentar, kau bebas bersuara tentang luka yang menganga, yang kau tanggung sedemikian lamanya, tanpa tau pada siapa harus bercerita!

Comments

Post a Comment

Terimakasih telah singgah di Musafir Lalu.
Tinggalkan jejak pemikiran dan perasaanmu di kolom komentar.