Monday, 2 January 2017

KUMPULAN AYAT AL-QUR’AN YANG MENERANGKAN TENTANG BELAJAR/MENCARI ILMU

    


         1. Surah Al-Mujadilah 58 : 11 

artinya : wahai orang-orang yang beriman! apabila dikatakakn kepadamu, “berilah kelapangan di dalam majelis-majelis,” maka lapangkanlah, niscaya Allah akan member kelapangan untukmu. dan apabila dikatakan, “Berdirilah kamu,” maka berdirilah, niscaya Allah akan mengangkat (derajat) orang-orang yang beriman diantaramu dan orang-orang yang diberi ilmu beberapa derajat, dan Allah Maha Teliti apa yang kamu kerjakan

2.  Surah Thaha 20 : 11

artinya : Maha Tinggi Allah, Raja yang sebenar-benarnya. dan janganlah engkau (Muhammad) tergesa-gesa (Membaca) Al-Qur’an sebelum selesai diwahyukan kepadamu, dan katakanlah, “Ya Tuhanku, tambahkanlah ilmu kepadaku.” 

 3.    surah Shad 38 : 29

artinya : Kitab (Al-Qur’an) yang kami turunkan kepadamu penuh berkah agar mereka menghayati ayat-ayatnya dan agar orang-orang yang berakal sehat mendapat pelajaran.

4.      surah Az-Zumar 39 : 9 

artinya : (apakah kamu orang musyrik lebih beruntung) ataukah orang yang beribadah pada waktu malam dengan sujud dan berdiri, karena takut kepada (azab) akhirat dan mengharapkan rahmat Tuhannya? katakanlah, “apakah sama orang-orang yang mengetahui dengan orang-orang yang tidak mengetahui?” sebenarnya hanya orang yang berakal sehat yang dapat menerima pelajaran.

5.  surah Fatir 35 : 29

Artinya : sesungguhnya orang-orang yang selalu membaca kitab Allah (Al-Qur’an) dan melaksanakkan sholat dan menginfakkan sebagian Rezeki yang kami anugerahkan kepadanya dengan diam-diam dan terang-terangan, mereka itu mengharapkan perdagangan yang tidak akan rugi. 

6.   surah At-Taubah 9 : 122

Artinya : dan tidak sepatutnya orang-orang mukmin itu semuanya pergi (ke medan perang). mengapa sebagian dari setiap golongan di antara mereka tidak pergi untuk memperdalam pengetahuan Agama mereka dan untuk member peringatan kepada kaumnya apabila mereka telah kembali, agar mereka dapat menjaga dirinya.

7.    surah Luqman 31:13

artinya : Dan (ingatlah) ketika lukman berkata kepada anaknya, ketika ia memberi pelajaran kepadanya. “wahai anakku ! janganlah engkau mempersekutukan (Allah), sesungguhnya mempersekutukan (Allah) adalah benar-benar kezaliman yang besar.”

8.     Surah Luqman 31:1

Artinya: dan jika keduanya memaksammu untuk mempersekutukan Aku dengan sesuatu yang engkau tidak mempunyai ilmu tentang itu, maka janganlah engkau menaati keduanya, dan pergaulilah keduanya di dunia dengan baik, dan ikutilah jalan orang yang kembali kepadaku. Kemudian hanya kepada-Ku tempat kembalimu, maka akan Aku beritahukan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan. 

9.      Surah Al-Alaq 96:1-5 

                Artinya :    1. Bacalah dengan (menyebut nama Tuhanmu yang menciptakan
                    2. Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah
                    3. Bacalah, dan Tuhanmulah yang Maha Mulia
                    4. Yang mengajar manusia dengan pena
                    5. Dia mengajarkan manusia apa yang tidak diketahuinya

10. surah An-Nahl 16:125

                   Artinya : Serulah (manusia) kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan                 pengajaran yang baik, dan berdebatlah dengan mereka dengan cara yang baik. sesungguhnya Tuhanmu, Dialah yang lebih mengetahui siapa yang sesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui siapa yang mendapat petunjuk.

Manusia Makhluk Moral



            Nabi Muhammad SAW diutus untuk menyempurnakan akhlaq manusia, kenapa kok akhlaq ? karena akhlaq adalah hal yang yang utama dari manusia, jika akhlaq manusia baik maka perilakunya yang lain akan mengikuti. Sehingga apa yang diucapkan sejalan dengan apa yang dilakukan.

            Nabi Muhammad dimana tugasnya untuk menyempurnakan akhlaq manusia Beliau sebagai Uswah Hasanah atau suri tauladan yang baik. Beliaulah yang patut kita tiru, yang patut kita jadikan contoh, karena telah ada dalam diri Nabi Muhammad SAW Uswatun Hasanah (suri tauladan yang baik). 

Patutlah kita mengikuti jejak Nabi Muhammad, menjadikan Ia contoh dalam menjalani kehidupan, dan berbuat baiklah dalam menjalani hidup sebagaimana yang telah dicontohkan Nabi kita agar kita menjadi orang yang berguna, karena manusia yang baik adalah manusia yang berguna/bermanfaat bagi yang lain.
21 desember 2016

Manusia Makhluk Budaya



          Manusia makhluk budaya, budaya hanya dimiliki oleh manusia sedangkan binatang tidak memiliki budaya, manusia memiliki budaya namun manusia juga yang merusak bumi.

“telah terjadi kerusakan di darat dan laut karena ulah manusia.”  Budaya kita atau perilaku kita semakin ke depan semakin jelek seakan-akan tidak lagi punya pedoman, contohnya saja pada manusia saat ini, sholat semakin cepat kilat bahkan dalam 2 menit sudah selesai, betapa manusia itu benar-benar menciptakan kerusakan di bumi Allah.

 Jaman semakin modern, kita seakan-akan makin hina, untuk memperbaiki Agama kita maka kita harus memperbaiki sholat kita, dan jika kita ingin memperbaiki sholat kita maka kita harus kembali pada aturan yang lama yang diajarkan oleh Nabi kita, itulah patokan aturan Islam yang sebenarnya, jadi jangan samakan pedoman Islam dengan kemajuan zaman khususnya dalam bidang tekhnologi yang makin berkembang pesat saat ini, jika kita ingin memperbaiki sebuah tekhnologi maka kita harus melangkah lagi melihat ke depan, namun untuk memperbaiki Islam kita harus kembalikan lagi pada ajaran yang lalu, sebagaimana Rasulullah mengajarkannya.

Manusia memang sangat mudah berubah namun manusia diberi kesempatan untuk mengubah diri/memperbaiki diri.
21 desember 2016

Manusia Makhluk Belajar



Mencari ilmu adalah kewajiban bagi setiap muslim, tidak hanya laki-laki saja yang diharuskan belajar akan tetapi wanita juga diajarkan untuk mencari ilmu. Mencari ilmu itu wajib untuk setiap hamba Allah, karena jika kita ingin meraih dunia hendaknya dengan ilmu dan jika kita ingin meraih akhiratpun hendaknya dengan ilmu.

Konsep pendidikan didalam Islam menerangkan bahwa manusia belajar sejak didalam kandungan. Sejak berada didalam rahim seorang ibu sesungguhnya kita sudah belajar, hanya saja kita tidak mengetahuinya. Mencari ilmu sejak kita berada dalam buaian hingga ke liang lahat. Tidak ada kata terlambat untuk menuntut ilmu, selagi nyawa masih dibadan itulah kesempatan kita untuk belajar dan menuntut ilmu. 

Belajar dapat dilakukan oleh siapapun tua, muda, laki-laki dan perempuan, semua memiliki kewajiban untuk belajar/menuntut ilmu, dan hendaknya didalam belajar tidak memandang darimana atau dari siapa ilmu itu disampaikan asalkan benar maka ikutilah, seperti dalam perumpamaan “ambillah ilmu itu sekalipun dari mulut binatang (orang-orang yang lebih rendah dari kita”. 

Jika kita hanya mengambil ilmu dari orang-orang yang  lebih tua dari kita atau lebih pintar dari kita maka kita akan sangat sulit untuk memperbaiki dan mengkaji diri. Ambillah ilmu sekalipun itu dari adek-adek kita, atau anak-anak kita, jika ilmu atau nasehat yang mereka sampaikan itu benar adanya.

02 november 2016 

Manusia Makhluk Sosial



Manusia sebagai makhluk sosial yang tidak bisa hidup sendiri, selalu membutuhkan orang lain dalam hidupnya. Manusia membutuhkan Allah (HablumminaAllah), manusia juga membutuhkan manusia lain (Hablum minannas), selain itu manusia juga membutuhkan alam (Hablum minalalam).
1.      hubungan manusia dengan Allah

Didalam hidupnya manusia tidak lepas dari berinteraksi dengan Allah,  Allah sebagai tempat memohon ampun, tempat meminta, tempat mengadu, tempat bersandar dan tempat kembali bagi manusia. Seharusnya kita mengembalikan semuanya kepada Allah agar kita selalu waspada dalam hidup, selalu menjalani perintah-Nya dan menjauhi segala yang dilarang oleh-Nya.

2.      Hubungan Horizontal antar manusia (muamalah)

Didalam Al-Qur’an Allah berbicara tentang takaran dan timbangan. Takaran dan timbangan yang dibahas disini bukan hanya takaran dan timbangan dalam berdagang, melainkan juga takaran dan timbangan sikap. Seorang hamba Allah harus bisa menakar sikapnya sesuai dengan tempatnya. Manusia harus adil, adil dalam artian menempatkan segala sesuatu pada tempatnya.

Akhlaq, pendidikan karakter harus ditanamkan sejak seorang anak masih kecil, agar dewasa nanti mampu menjadi remaja yang bertaqwa dan supaya hidupnya sesuai dengan tuntunan Agama, Allah  pun menurunkan Nabi Muhammad tak lain dan tak bukan melainkan dengan menyempurnakan Akhlaq manusia.

Manusia adalah makhluk siasah, yang suka mensiasatkan segala hal tanpa memandang bagaimana hukum di dalam Agamanya, dan yang paling banyak disiasati oleh manusia adalah dalam berbisnis termasuk juga berdagang, tidak jarang seorang pembisnis atau pedagang yang mengurangi takaran dan mensiasati timbangan, padahal hal itu sangat dilarang oleh Allah, sangat sulit sekali manusia yang bukan hanya berbisnis dengan manusia melainkan juga berbisnis dengan Allah, janji Allah kepada kita adalah syurga jika kita bisa berbisnis dengan Allah. 

Seperti yang terdapat alam Al-Qur’an surah Al-Mutaffifin 36:1-6  mengenai masalah takaran dan timbangan, yang artinya:
1)        Kecelakaan besarlah bagi orang-orang yang curang.
2)        (yaitu) orang-orang yang apabila menerima takaran dari orang lain mereka minta dipenuhi,
3)        dan apabila mereka menakar atau menimbang untuk orang lain, mereka mengurangi.
4)        Tidaklah orang-orang itu menyangka, bahwa sesungguhnya mereka akan dibangkitkan,
5)        pada suatu hari yang besar,
6)        (yaitu) hari (ketika) manusia berdiri menghadap Tuhan Semesta alam?

3.      Hubungan horizontal manusia dengan alam

        Manusia selain membutuhkan manusia lain dia juga membutuhkan alam, dimana ia mencari kebutuhan hidupnya dari alam yang ada disekitarnya. seharusnya jika kita bisa mengambil dari alam maka kita harus bisa menjaga alam ini agar tidak rusak oleh tangan-tangan jail manusia. 
      oktober 2016




manusia makhluk otonom


manusia makhluk otonomNikmat Allah bagi makhluk hidup, kepada setiap manusia sama, tanpa terkecuali, tak memandang apa Agamanya, darimana sukunya, keturunan siapa, semua sama rata, sama-sama mendapatkan nikmat Allah, bahkan makhluk sekecil semutpun tak terlewatkan dari nikmat Allah.

Nikmat Allah terbagi menjadi tiga antara lain

1.        Nikmat Hidup

manusia mendapatkan nikmat hidup dengan berbagai fasilitas hidup, selain itu juga mendapatkan nikmat udara, air, dan sebagainya yang dapat dimiliki oleh manusia secara gratis. NIkmat hidup didapati oleh setiap makhluk Allah baik manusia ataupun makhluk Allah yang lain.

2.        Nikmat Akal

tidak semua makhluk Allah mendapatkan nikmat akal, nikmat akal hanya kepada manuisa saja, dan dengan akal tersebut manusia bisa berbeda dengan makhluk Allah yang lain.

3.        Nikmat Hidayah

nikmat hidayah tidak didapatkan oleh semua manusia, hanya manusia-manusia tertentu saja yang mendapatkannya. Nikmat hidayah meliputi dunia dan akhirat.

            selain nikmat tersebut diatas ada dua nikmat yang sering dilupakan oleh manusia, yakni: nikmat sehat dan waktu senggang, nikmat ini sering kali diabaikan oleh manusia, tak banyak manusia yang menyadari betapa nikmat sehat dan waktu senggang itu teramat sangat berharga. banyak diantara manusia yang menyia-nyiakan kesehatan dan waktu luangnya hanya untuk hal-hal yang tidak berguna, betapa meruginya manusia yang seperti itu.

            manusia merupakan makhluk individu yang mempunyai perbedaan-perbedaan yang nyata dengan individu yang lainnya. manusia dilahirkan dalam keadaan yang suci atau fitrah bersih tanpa dosa, dan alangkah malunya jika kita kembali kepadanya dalam keadaan berlumur dosa.
05 oktober 2016