Friday, 28 February 2025

Mengungkap Makna Lukisan "Tikus Dalam Garuda" Karya Rokhyat



Mengungkap Makna Lukisan "Tikus Dalam Garuda" Karya Rokhyat - Seperti yang diketahui bersama, bahwa setiap karya seni lukis selalu memiliki makna tersendiri, yang tersirat di dalamnya. Pelukis menumpahkannya bersama tinta-tinta dengan bentuk dan paduan warna yang serasi, sehingga menghasilkan makna yang kuat. 


Demikian juga Lukisan "Tikus dalam Garuda" karya Rokhyat, yang mana telah menjadi perbincangan hangat di kalangan masyarakat dan kritikus seni saat ini. Lukisan ini menggambarkan seekor tikus yang berdiri tegak tepat berada di dalam tubuh Burung Garuda, yang mana merupakan lambang negara Indonesia. 


Dalam karyanya, Rokhyat memadukan dua unsur simbolik dan tradisional Indonesia, yakni Garuda Indonesia dengan elemen yang lebih kontras yaitu Tikus. Sehingga karya lukis ini mengandung kritik sosial yang tajam dan menggugah. 


Apa sajakah makna dari lukisan tikus dalam garuda karya Rokhyat?


Makna yang pertama adalah kritik terhadap korupsi dan penyalahgunaan kekuasaan. Tikus dalam lukisan ini dapat diinterpretasikan sebagai koruptor yang bersembunyi di balik lambang negara. Korupsi dan penyalahgunaan kekuasaan telah menjadi masalah yang serius di Indonesia hingga saat ini, dan lukisan ini adalah kritik terhadap fenomena tersebut. 


Rokhyat ingin menunjukkan bahwa koruptor telah merusak integritas dan martabat negara. Makna dibalik tikus dalam Garuda juga menunjukkan bahwa tikus-tikus dalam negara telah mengobrak-abrik negaranya sendiri hanya untuk kepentingan pribadi.


Makna yang kedua ialah kritik terhadap kegagalan sistem. Garuda dalam karya lukis ini dapat diinterpretasikan sebagai sistem yang gagal melindungi negara dan rakyatnya. Sistem yang korup dan tidak efektif telah membiarkan koruptor beroperasi dengan sangat leluasa. Pelukis ingin menunjukkan bahwa sistem yang gagal ini telah membiarkan tikus (koruptor) merusak negara dari dalam. Mereka seolah-olah menggapangkan segala sesuatu dengan uang. Hampir setiap sistem di negara ini bisa dibeli dan ini adalah sebuah realitas yang sudah tidak asing lagi.


Selain makna tersebut, lukisan "Tikus dalam Garuda" juga mengandung pesan moral dan etika. Pelukis ingin menunjukkan bahwa korupsi dan penyalahgunaan kekuasaan adalah sebuah tindakan yang tidak etis dan sangat merusak. Lukisan ini juga mengingatkan kita tentang pentingnya integritas dan martabat dalam menjalankan negara dan masyarakat.


Seperti yang diketahui selama ini, bahwa korupsi sudah menjadi realitas yang tidak asing bahkan normal terjadi di setiap wilayah di Indonesia. Sehingga merusak tatanan masyarakat dalam berbagai bidang, salah satunya ekonomi yang mencekik, pendidikan yang minim, dan fasilitas publik yang kurang memadai. Hampir setiap bidang di negara Indonesia ini tersentuh oleh korupsi. 


Demikanlah makna lukisan Tikus dalam Garuda karya Rokhyat. Semoga lukisan ini memberikan kesadaran tinggi pada penguasa-penguasa di Negeri ini yang melenceng dari kewajibannya.


Thursday, 27 February 2025

Manfaat Daun dan getah Widuri serta Cara Menggunakannya



Daun widuri yang memiliki nama ilmiah Calotropis gigantea, dalam bahasa madura disebut Berighe, merupakan tumbuhan yang berasal dari famili Apocynaceae. Tanaman ini biasanya tumbuh di daerah tropis dan subtropis, termasuk juga di Indonesia. 


Daun ini memiliki ciri-ciri yang unik, dengan bentuk daun yang besar dan lebar sekitar 10-20 cm, dengan warna hijau tua dan bagian bawah yang lebih pucat. Selain itu daunnya juga memiliki bulu-bulu halus di setiap permukaannya.


Daun widuri juga mengandung metabolit sekunder, seperti flavonoida, saponin, tanin, polifenil serta kalsium oksalat. Nah senyawa-senyawa inilah yang berkhasiat sebagai anti septik dan anti bakteri. Maka dari itu daun widuri bisa dimanfaatkan dalam dunia kesehatan.


Apa Sajakah Manfaat Daun Widuri?


Daun widuri telah lama digunakan sebagai obat tradisional untuk mengobati berbagai macam penyakit. Dari setiap bagian pada pohon widuri hampir semua memiliki khasiat dan manfaatnya masing-masing.


Daun widuri bisa digunakan sebagai obat gatal-gatal, campak, cacar air, bisul, kudis, trakoma dan batuk. Sedangkan bunganya bisa dimanfaatkan untuk obat asma, mual, nyeri lambung dan sebagainya. Sedangkan akarnya bisa digunakan untuk mengobati penyakit raja singa dan digigit ular. Bahkan getahnya juga memiliki manfaat, yakni untuk sakit gigi, bengkak, dan tertusuk duri (mengeluarkan duri). 

 

Manfaat yang paling populer di masyarakat desa atau daerah pegunungan ialah daun dan getahnya. Mereka sering menggunakannya sebagai pengobatan yang bisa dilakukan secara instan dan mudah. 


Seperti yang anda ketahui bahwa masyarakat desa atau daerah pegunungan hidup dengan alami dan aktifitas yang menyehatkan, sehingga mereka terbiasa memanfaatkan apa yang ada di alam bahkan dalam hal pengobatan.


Bagaimana cara menggunakannya?


Untuk mengobati luka menggunakan daun widuri, cukup dicuci dan dihaluskan saja lalu  tempelkan pada luka. Perlu diketahui, dalam mengobati luka luar atau terbuka, jangan menggunakan getahnya, karena bisa berakibat fatal, seperti luka mengalami peradangan, bengkak, nyeri dan sakit yang luar biasa. Al hasil bukan makin sembuh tapi akan semakin parah.


Untuk mengobati batuk menggunakan daun widuri, cukup ambil 10 lembar daun widuri, kemudian cuci bersih dan rebus daun tersebut dengan dua gelas air sampai mendidih hingga tersisa 1 gelas. Air hasil rebusan tadi bisa diminum tapi jangan lupa disaring terlebih dahulu. 


Untuk mengobati cacar air dan campak. Ambil beberapa lembar daun widuri (secukupnya saja, ganjil lebih baik). Cuci bersih kemudian blender daun tersebut dengan kunyit (secukupnya) di air secukupnya saja. Kemudian saring, tambahkan satu sendok madu dan minum.


Untuk mengobati kudis. Tumbuk 30 gram daun widuri segar dan  30 gram daun ketepeng cina. Sampai keluar air lalu oleskan pada kulit yang terkena kudis. 


Untuk mengobati bengkak dan tertusuk duri, cukup ambil getah daun widuri (secukupnya) lalu teteskan pada bagian kulit yang bengkak dan tertusuk duri, diamkan hingga mengering lakukan dua kali sehari (pagi dan sore) maka bengkak akan sembuh dan duri akan keluar dengan sendirinya. 


Untuk mengobati sakit gigi. Cukup ambil getah daun widuri (secukupnya) taruk pada potongan kapas. Lalu masukkan pada gigi yang sakit (jika gigi berlubang). Jika gigi tidak berlubang cukup taruk pada bagian gigi yang sakit (pangkal gigi). 


     Demikian manfaat daun dan getah widuri serta cara menggunakannya yang bisa anda praktekkan dirumah, semoga bermanfaat, jangan lupa ikuti terus artikel kami untuk mendapakan informasi dan fakta menarik lainnya. Terimakasih…

Saturday, 22 February 2025

Kota Jepang: Fakta Menarik yang Tersembunyi



Membahas tentang fakta menarik, setiap kota atau negara pasti memiliki hal-hal nenarik tersendiri. Namun kali ini kita coba mengambil topik Kota Jepang. Mendengar negara yang satu ini tentunya sudah tidak asing lagi bukan. 

Jepang selain dikenal sebagai negara yang memiliki kebudayaan yang kaya dan teknologi-teknologi  canggih, juga memiliki beberapa fakta menarik yang belum diketahui banyak orang. Apa sajakah itu, mari kita bahas bersama:

Apa sajakah fakta menarik kota Jepang ?

1. Kota Naoshima: Pulau Seni


Naoshima merupakan sebuah pulau kecil di Laut Pedalaman Jepang yang telah bertransformasi menjadi sebuah kota seni. Sampai saat ini Pulau yang satu ini dipenuhi dengan instalasi seni modern dan kontemporer, serta museum-museum yang dirancang oleh arsitek terkenal seperti Tadao Ando.

2. Kota Kanazawa: Kota Emas


Kanazawa adalah sebuah kota yang terletak di pantai barat Jepang yang juga dikenal sebagai "Kota Emas". Kota ini memiliki sebuah distrik yang disebut Higashi Chaya, yang dipenuhi dengan bangunan-bangunan tua yang masih mempertahankan arsitektur tradisional Jepang.

3. Kota Sapporo: Kota Salju



Sapporo merupakah salah satau kota di pulau Hokkaido yang dikenal sebagai "Kota Salju". Kota ini setiap tahunnya mengadakan Festival Salju Sapporo, yang menampilkan patung-patung salju raksasa dan berbagai atraksi musim dingin lainnya.

4. Kota Kyoto: Kota yang Tersembunyi


Kyoto merupakan sebuah kota di Jepang yang dikenal juga sebagai "Kota yang Tersembunyi". Kota ini memiliki banyak tempat-tempat tersembunyi yang tidak diketahui banyak orang, seperti taman-taman rahasia serta juga kuil-kuil tersembunyi.

Itulah beberapa fakta menarik tentang kota-kota di Jepang yang belum diketahui banyak orang. Jepang memang sebuah negara yang memiliki banyak kejutan, keistimewaan dan juga keindahan yang tersembunyi.

Nah bagaimana cukup menarik bukan? Jangan lupa ikuti terus artikel kami untuk mendapatkan fakta-fakta menarik lainnya, semoga bermanfaat...

Friday, 7 February 2025

Hukum Tidak Memaafkan Seseorang Menurut Ust Hanan Attaki





Dalam kehidupan bersosial yang menuntut kita untuk saling berinteraksi dan berkoneksi satu dengan yang lainnya. Baik itu interaksi secara fisik maupun interaksi secara komunikasi atau visual. Entah itu dalam lingkungan sosial Masyarakat bahkan dalam lingkungan sosial beragama, pastinya sebagai insan manusia kita tidak pernah luput dari sebuah kesalahan, apapun jenisnya. Baik itu dari tingkah laku, bahkan ucapan kita yang menyakiti hati orang lain.

Nah berbicara tentang sebuah kesalahan, pastinya tidak hanya kita yang menjadi peran terkadang kita malah menjadi korban. Terkadang kita sudah berupaya sebaik mungkin untuk menjaga perasaan orang lain, untuk dengan sangat tidak menyakiti hatinya. 

Tapi terkadang orang lain malah seenaknya saja bertingkah bahkan mengeluarkan kalimat yang menyakiti hati kita. Entah itu diular kesadarnnya atau mungkin memang sudah menjadi kebiasaannya tidak menjaga lisannya.

Hal inilah yang terkadang memicu berbagai konflik kehidupan. Bagi mereka yang tidak bisa menerima, tidak heran jika membalas dengan cacian juga bahkan hinaan, namun disisi paling buruknya adalah Ketika lawan bicara atau korban malah terdiam dan enggan membalasnya. Pertanyaannya apakah dia menerima itu semua, atau apakah dia menyimpannya sebagai luka.

Siapapun dari kita pasti pernah mengalami hal tersebut, terlepas dari apapun penyebabnya, baik ekonomi, keluarga, orangtua dan sebagainya. Yang pada intinya menjadi titik terendah seseorang. 

Maka tidak heran jika sulit untuk melupakan hal tersebut, dan adakalanya kita sudah berusaha dengan sebaik mungkin untuk memaafkan orang tersebut tapi hati kita tidak bisa dipungkiri bahwa luka tidak juga kunjung sembuh, bahkan tidak bisa hilang dari ingatan.

Bolehkah tidak memaafkan orang lain?

Lalu pada akhirnya kita akan bertanya, Bolehkah kita untuk tidak memaafkan orang lain? Hal ini pastinya sering menghantui perasaan kita. Boleh atau tidak ya? Dosa atau tidak ya? Mari kita bahas.

Ust hanan attaki dalam ceramahnya pernah mendapati sebuah pertanyaan yang berisi begini “bolehkah saya tidak memaafkan seseorang, saya tidak mampu memaafkannya, demi Allah saya sudah mencoba tapi saya tidak mampu ustad” menghadapi pertanyaan itu ustad hanan attaki menjawab “boleh, maka tuntutlah dia di akhirat”.

Jika kita mengacu pada pendapat tersebut maka sah-sah saja untuk kita tidak memafkan, karena hal itu sudah diluar kemampuan kita. Yang mana sebelumnya kita sudah berusaha sebaik mungkin untuk memafkan namun tetap saja tak mampu. Maka sudah pasrahkanlah pada yang kuasa.

Tapi pernahkah kita berpikir bahwa pasti ada efek samping dari hal tersebut. apakah itu? Nah jika hati kita tak pernah bisa lepas dari kesalahan orang lain. Maka selamanya kita akan dihantui oleh hal tersebut, selamanya hati kita akan mengingatnya, dan efek terburuknya adalah menjadi dendam, jangan sampai ya naudzubillah. 

Maka bagaimana solusinya? Ya itu tadi pasrahkan pada yang Kuasa, ikhlaskan hati kita atas apa yang terjadi, bahwa itu semua adalah garis ketetapan Allah. Namun jika hati kita masih saja menyangkalnya, mak bisikkanlah pada hatimu bahwa itu adalah salah satu ujian Allah untukmu demi menaikkan level keimananmu. Dan perihal dia dan kesalahannya sudah biarkan menjadi urusan dia dengan Tuhannya.

Nah disinilah kita perlu hati-hati. Jika seseorang sudah menyerahkan segalanya pada Allah maka habislah kita, sebab urusan kita tidak lagi dengan korban tadi, melainkan langsung dengan Tuhan semesta alam, yang maha adil. Maka alangkah baiknya jika kita selalu berhati-hati dalam setiap sikap dan perbuatan. Semoga bermanfaat Wallahua’lam bissawab.