Aneh, ya, terdengar seperti orang gila. Mengobrol dengan diri sendiri di pagi hari. Tapi justru dari kebiasaan yang terkesan tidak umum itu, saya mulai merasa lebih utuh, lebih tenang, dan lebih sadar akan apa yang sedang saya jalani. Saya tidak lagi merasa terseret arus rutinitas yang membosankan, dan yang lebih penting, saya merasa kesehatan mental saya jauh lebih stabil dari sebelumnya.
Kesehatan mental itu bukan sekadar tidak merasa sedih atau stres. Lebih dalam dari itu, kesehatan mental adalah bagaimana kita bisa mengenal, menerima, dan merawat bagian terdalam dari diri sendiri. Dan percakapan pagi dengan diri sendiri ternyata menjadi cara yang sederhana namun berdampak besar dalam menjaga keseimbangan pikiran dan perasaan.
Mengapa Mengobrol dengan Diri Sendiri Bisa Menjadi Bentuk Perawatan Kesehatan Mental
Kadang kita terlalu sibuk mendengarkan dunia luar sampai lupa mendengarkan suara hati kita sendiri. Kita terbiasa berbicara pada orang lain, membagikan isi kepala lewat chat atau postingan, tapi lupa memeriksa apa yang sebenarnya kita rasakan. Di sinilah obrolan pagi dengan diri sendiri punya peran penting.
Saya biasanya memulainya begitu bangun. Duduk diam, tanpa ponsel, tanpa musik. Lalu saya tanya ke diri sendiri: “Bagaimana kabarmu hari ini?” Aneh memang di awal, tapi lama-lama terasa seperti ngobrol sama sahabat lama yang selama ini dilupakan.
Hal sederhana ini secara perlahan memperbaiki hubungan saya dengan diri sendiri. Saya jadi lebih peka terhadap emosi saya. Ketika sedang merasa sedih atau marah, saya tidak lagi buru-buru menutupinya dengan aktivitas atau distraksi. Saya ajak bicara. Saya dengarkan alasan-alasannya. Dan saya biarkan perasaan itu ada, tanpa merasa bersalah.
Rutin pagi ini membuat saya lebih jujur. Saya nggak lagi memaksa diri untuk selalu terlihat baik-baik saja. Saya menerima bahwa kadang saya lelah, kadang bingung, kadang butuh waktu istirahat. Dan dari sana, kesehatan mental saya tumbuh, bukan karena saya selalu bahagia, tapi karena saya belajar memahami dan merangkul semua sisi diri saya.
Kesehatan mental bukan hanya soal menghindari emosi negatif, tapi belajar menemaninya. Mengobrol dengan diri sendiri setiap pagi jadi momen reflektif yang menenangkan, semacam ritual kecil untuk mengenali apa yang sedang saya bawa hari itu.
Efek Ajaib dari Percakapan Pagi: Jernihnya Pikiran, Tenangnya Hati
Kesehatan mental erat kaitannya dengan kejernihan pikiran. Dan ketika pikiran kusut, semuanya jadi terasa berat. Itulah kenapa saya sangat menghargai waktu obrolan pagi ini. Rasanya seperti menata benang kusut satu per satu sebelum hari dimulai.
Biasanya, setelah tanya kabar ke diri sendiri, saya lanjut dengan pertanyaan lain, seperti “Apa yang kamu butuhkan hari ini?” Jawabannya bermacam-macam. Kadang saya butuh keberanian. Kadang butuh memaafkan seseorang. Kadang cuma ingin rehat sejenak dari ekspektasi orang lain. Jawaban itu muncul jujur, tanpa diatur. Dan dari situlah saya membangun arah untuk menjalani hari.
Saya juga mulai mencatat obrolan itu dalam bentuk tulisan. Bukan untuk dibagikan, tapi sekadar dokumentasi pribadi. Dari catatan itu, saya bisa melihat pola emosi, hal-hal yang sering saya khawatirkan, juga hal-hal kecil yang sebenarnya sudah membuat saya bahagia tapi sering terlewatkan.
Ajaibnya, setelah membiasakan ini selama beberapa minggu, saya mulai merasa lebih damai. Pikiran saya tidak lagi sesibuk dulu. Saya jadi tahu kapan waktunya memberi gas, kapan harus rem, dan kapan cukup berhenti sejenak. Saya mulai punya kendali atas hari-hari saya, bukan lagi dikendalikan oleh keadaan.
Dan yang paling terasa: saya nggak mudah marah. Dulu, hal kecil bisa meledakkan emosi saya. Tapi sekarang, karena saya sudah memproses banyak hal di pagi hari, hati saya jadi lebih tenang saat menghadapi situasi sulit.
Ini semua bukan karena saya berubah jadi orang yang super positif atau kebal masalah. Tapi karena saya menyadari bahwa bagian penting dari menjaga kesehatan mental adalah memberi ruang pada diri sendiri untuk hadir, tanpa tekanan, tanpa penilaian.
Menjadi Teman Terbaik untuk Diri Sendiri
Dalam hidup, kita sering mengejar banyak hal di luar: pekerjaan, pengakuan, cinta, validasi. Tapi kita lupa bahwa teman terdekat yang paling bisa menyembuhkan luka adalah diri kita sendiri. Dan satu-satunya cara menjalin hubungan itu adalah dengan mulai berbicara—dengan jujur dan lembut—kepada diri sendiri.
Mengobrol dengan diri sendiri setiap pagi bukan hal yang aneh. Itu justru salah satu bentuk self-care paling sederhana yang bisa dilakukan siapa pun. Tak butuh biaya, tak butuh alat khusus, hanya butuh waktu beberapa menit dan keberanian untuk jujur.
Kesehatan mental bukan tujuan akhir. Ia adalah proses panjang yang kita rawat setiap hari, lewat langkah kecil dan kebiasaan baik. Dan buat saya, kebiasaan pagi itu—ngobrol dengan diri sendiri—telah menjadi jangkar yang menjaga saya tetap utuh di tengah gelombang hidup yang sering tak terduga.
Mulailah besok pagi. Temui dirimu sendiri. Dengarkan. Tanyakan kabar. Barangkali, itu hal paling sehat yang bisa kamu lakukan sebelum menjalani hari.
Karena pada akhirnya, kesehatan mental tidak datang dari luar. Ia tumbuh dari hubungan yang kamu bangun dengan dirimu sendiri. Dan percakapan kecil di pagi hari bisa menjadi awal dari penyembuhan yang besar.
No comments:
Post a Comment
Terimakasih telah singgah di Musafir Lalu.
Tinggalkan jejak pemikiran dan perasaanmu di kolom komentar.